Bagaimana Pengaruh Gramasi Kain terhadap Penggunaan Kain?
Gramasi kain punya dampak pada kualitas dan penggunaan kain tersebut. Kain dengan gramasi tinggi cenderung lebih padat dan memiliki daya tahan yang baik, sehingga cocok digunakan untuk pakaian yang sering dipakai. Di sisi lain, kain dengan gramasi rendah umumnya lebih ringan dan tipis, sehingga cocok untuk pakaian musim panas atau keperluan khusus seperti kain pelapis.
Selain itu, gramasi kain juga berpengaruh terhadap tingkat kehangatan dan kesejukan pakaian. Pakaian dengan gramasi tinggi cenderung lebih memberikan kehangatan, sementara pakaian dengan gramasi rendah biasanya lebih terasa sejuk.
Memiliki pemahaman tentang berat kain membantu kamu dalam mencari bahan yang sesuai untuk setiap produksi pakaian. Namun, berat kain tidak memberikan informasi langsung tentang kepadatan atau kualitas suatu bahan. Namun hanya sekedar detail mengenai berat kain dalam jumlah tertentu.
Sudah bisa kita simpulkan bahwa gramasi kain adalah satu faktor yang bisa berdampak baik dari sisi konsumen maupun produsen. Untuk itu, perhatikan kain secara detail dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ingin konsultasi seputar kain dan bahan pakaian lainnya, bisa kamu tanya ke team sales Tshirtbar.
Nabila merupakah penulis sekaligus tim creative dari Tshirtbar, seseorang yang mempunyai ketertarikan kuat dengan industri fashion, enterpreneur dan lifestyle
Latest posts by Nabila Putri Viatikara
Pemanfaatan Limbah Kain Majun
Kain yang lebih dikenal dengan sebutan kain majun atau permadani ini memiliki fungsi yang sama dengan kain biasa. Sebutan kain lebih banyak digunakan di industri. Kain Majun bisa dikatakan limbah pabrik atau sampah pabrik yang merupakan hasil dari proses pembuatan garmen. Sisa limbah dari pabrik pakaian berbeda, ada yang bagus untuk membuat kain, ada juga yang tidak terlalu sulit untuk dibuat.
Kain Majun biasanya terbuat dari bahan kaos katun.tersedia dalam berbagai warna, warna solid dan tekstur admin, mampu menyerap air, minyak dan lemak. Ada beberapa jenis kain, seperti kain berlapis, kain terus menerus, dan kain lembaran. PT. PRIA Surabaya dapat mengolah dan memanfaatkan limbah kain majun. Di sini kita akan membahas berbagai jenis kain dan fungsinya.
Kain Majun adalah kain sisa dari pakaian yang belum melalui proses penjahitan. Kainnya dijual langsung, jadi ukurannya bisa berkisar dari kecil hingga cukup besar. Pengguna silang jenis ini adalah bengkel, industri, atau bidang usaha yang berhubungan dengan bahan kimia. Harga kain ini relatif murah dan lebih disukai untuk konsumsi ekonomis. Untuk menghilangkan kotoran berupa kotoran cukup menggunakan kain kecil.
Kain majun jahit warna lebarnya 25 x 25 sd 30 x 30 cm, dan 2 sd 3 lembar kain majun ditumpuk dan dijahit membentuk lingkaran agar kain majun saling menempel. Karena jahitannya melingkar, seperti spiral kecil, lalu melebar. Kain jenis ini merupakan salah satu produk yang paling populer karena banyak digunakan di berbagai industri. Dengan lapisan kain yang berlapis-lapis, kain ini sangat efektif sebagai kain pembersih, terutama untuk membersihkan noda-noda besar, sehingga genangan minyak.
Kain majun putih untuk menjahit lebarnya 25 x 25 sd 30 x 30 cm. Saya menjahit sisa kain T-shirt menjadi bentuk pita dan membuatnya. Meskipun harganya lebih mahal daripada menjahit kain acak atau kain putih, jenis kain ini sangat populer karena pekerjaannya yang relatif bersih. Membersihkan lapisan dempul yang sudah diamplas sebelum dicat.
Kain majun campur adalah campuran kain lebar 1-2 jari dan kain lebar 2-3 jari dalam tas 50kg. Kain majun putih tanpa jahitan adalah kain putih dengan bahan kaos ukuran tertentu (tergantung konveksi atau manufaktur garmen). Jenis kain ini dapat diperoleh dari limbah produksi atau sengaja dikerjakan menjadi panel kain. Karena bentuknya lembaran yang mulus, harganya lebih mahal dibandingkan jenis lainnya. Jenis kain ini sangat bagus untuk menghaluskan permukaan logam yang baru dicat.
Pemanfaatan Limbah Kain Majun – Tentang PT Pria Surabaya
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 310 0 R/ViewerPreferences 311 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 842] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÅ][sÛF²~w•ÿÉ”afpMmmÙŽslÇY¯¥lj+ÙP„)D@ƒ„S:u~üéËàF`$Jå¸Ê69L÷t÷tÝ3 ÏΫ]þ%½Ú9ûÛÙùn—^]gKç·³WånWÞþçìòn“�}JWy‘îò²8»¨;lz[–»¬úûß�Wo^;__¾ð\ÿÄq$Ï ’Àõ�Ø—N•½|ñëwNñòÅ«Ë—/ÎÞ GHçòË˺yŽpâÀõdà±Ã—·ÐéÇ‹ÈYmaLgEßbýíÇ—/~›9óÿ8—ï_¾ø†ûçË‘>´ßý,úü²HœÇ�çF�ó§ˆüἤtc'ñ\?‰ ÂßUâ&~ì¬_¾¸ Ñ鹊šCàF \„Яý NÎO…7{÷óü4š]ÎE0;‡1û0�ô§Ëùi\‡³÷uU¤ó`¶†Kø�/WÛy2Ë¡i7W³l~êÏnvЩ®Nhøõ)×н¾�ŸÜï–#�?u~2„E›æ§ìщ”ëéŒ×çÓ鮌Lt~Fu”·¨®²²GTyÐÓDSX$¹É4\ö2¡ebq^Bºâ~ÛOÁ«�M˜lÓ–ö,TÂ$ÜgšuÅ|Š…ɽ>™bè»J™}j‘Nä �þÔdd�$¬Ç@š¦v2?•d4{ã¿H–±Y–¿ÍÞ]Ðê€v:8I°˜`&ìù_÷°`oª>ÿĨÃHÀ¬ÿü/Í9³Gz cìµ8?\ðF:“ª”!Ì7°çüDÝÂũ&!ö|Ðø^�AtœB¹�qvcPçüðñµãœ]lÒSž�¯ß½q¼³ŸÒbå̲âô—‹ùã“åˆ œò‰ —R}€)Íѧ–¡9xỎ<� £fäá2_¾›ž�ÔÊ—§ïÞ"è‰p-gïæ§ ŒØ\#U U¡™>aÓ÷Zù{„™5‚¤ ºø!]ÏE2£«Ô/lóÝü4†õžÌnæ Tw¸8ôm�O·“’"pÃÈ4©'æu#m*-~È0áìå0EúG*R&ÒMÆsþj¬DM¬Aò5~¸e=ˆˆ5$'mwÀspäjñ,¤rÍ<«‡9 mKQ@ÔŠ�^¤Ô ‘ëvÎI–ZŒO5à1\<äq¿Š‹$CqÏÌmÎ p«ÿðܤw€EFÖ-2Šï±È8Š[d,¶È !fU+ðÇ™‹Î֢Ƥð\›X%±&)|ÃŽü‡9žm=I‘¸~dbéô –„u)Ié†)õWZt sÇ�1sJÜ£B›Ö«|£ì�±�¢±Ç�h@<ˆ…��*E°‹‹ŸÉy|Ï>D 0ðᯠ¿öܽL\3#ã$åé„] „"=³„æªæ—þ>Cèù©B�™Cc��;lû}Žÿž´VÂÕþ$&{ÖéI,q>¿x¤G5N!T¼G¢ HHöÈÄ‹�ó³¹ÌeèúFB¬çˆy×T>׺ÎPÏ0m›œ ’ NÙ䔃ã³ÁÉô6C,,–ÞY:‘Y –užÂRd›%¡Àǃ§Q�«Æ,}ú�ëÏ?`>üùó®Oç??ݼ†Ô]´µãjžfá—O�i¿8øï×ðá'4}Nâ´Äí+$nbbÀÖti;A¹FYë©Áúýø ‹ÿ�ß,)|Àí²w¨�=胵òåq>ÇÀã‡>$4‰‘E‹„°¬�±�f4awçopºçÊ §ÿË狶|cÛþ„ÄÄÉ[ÜÔ$Õœ_°>c«Eº–CðÂÄá!p<±ê6Z¶|Üõ3ªðõ<
Prinsip Pengolahan Limbah – Bicara tentang limbah, mungkin sampai saat ini di setiap negara juga sedang memiliki permasalahan yang sama. Limbah sendiri adalah sisa bahan hasil produksi dari pabrik maupun dari aktivitas manusia yang tidak memiliki manfaat.
Limbah juga dibagi menjadi beberapa jenis. Selain itu saat ini juga sudah ada beberapa prinsip pengelolaan limbah dengan baik dan benar.
Meski begitu tak bisa dipungkiri jika banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah secara sembarangan. Hal inilah yang menjadi permasalahan kita semua, bagaimana caranya kita bisa meminimalisir terjadinya pembuangan limbah secara sembarangan.
Sebab kegiatan pembuangan limbah sembarangan bisa memberikan dampak merugikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Masih banyak lagi hal yang bisa kita pelajari bersama terkait dengan limbah khususnya prinsip pengelolaan limbah. Dapatkan penjelasan lengkap semua yang berhubungan dengan limbah dalam ulasan yang disediakan dalam artikel ini.
Sebelum membahas lebih dalam tentang prinsip pengelolaan limbah. Akan lebih baik jika kita juga tahu pengertian dari limbah.
Limbah merupakan bahan sisa tak terpakai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik itu industri maupun domestic. Jika dilihat dari bahan utamanya, limbah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
Beberapa jenis limbah memiliki kemungkinan mengandung bahan beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar. Selain itu limbah juga bisa membahayakan manusia dan makhluk hidup lain jika tidak pandai dalam proses pengelolaannya. Perlu diketahui juga jika setiap jenis limbah memiliki cara tersendiri dalam proses pengelolaannya.
Prinsip Pengolahan Limbah
Setelah kita mengetahui pengertian dari limbah. Hal berikutnya yang akan kita pelajari bersama adalah tentang prinsip pengelolaan limbah tersebut. Ada empat jenis pribadi pengelolaan limbah.
Mulai dari reduce, reuse, recycle dan juga replace. Empat prinsip pengelolaan limbah tersebut biasanya juga dikenal dengan istilah 4R. Secara mudahnya adanya prinsip pengelolaan limbah ini adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai.
Setiap prinsip pengelolaan limbah selalu memiliki arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan lebih detail tentang prinsip pengelolaan limbah.
Prinsip pengelolaan limbah yang pertama adalah reduce. Pada dasarnya reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi penggunaan barang. Hal ini karena ketika kita sebagai manusia semakin banyak menggunakan material pada kehidupan.
Tentunya akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sebagai contoh dari adanya kegiatan reduce adalah mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja ramah lingkungan.
Saat ini di beberapa daerah Indonesia sudah sudah mendukung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantikannya dengan kantong belanja ramah lingkungan.
Jika program ini bisa berjalan dengan durasi waktu yang panjang serta tepat sasaran. Tentunya kondisi bumi juga akan lebih baik lagi.
Berikutnya adalah prinsip pengelolaan limbah reuse. Pada dasarnya reuse adalah suatu tindakan untuk menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Untuk memaksimalkan prinsip reuse ini kita bisa mulai menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik sekali pakai.
Sebagai contohnya adalah ketika kita memiliki botol minum dengan label segitiga. Sebaiknya kita tidak langsung membuang botol minum tersebut. Hal ini karena kita masih menggunakannya kembali, setidaknya dalam pemakaian tiga kali maksimalnya.
Dengan melakukan tindakan ini secara berkala. Tentunya sampah plastik yang dihasilkan oleh botol bekas minum tidak akan sebegitu banyak seperti waktu-waktu sebelumnya.
Selain itu kita juga bisa menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau totebag yang bisa digunakan berkali-kali. Tindakan ini akan membuat kita lebih meminimalisir penggunaan plastik.
Prinsip pengelolaan limbah yang berikutnya adalah recycle. Recycle adalah suatu tindakan untuk melakukan daur ulang barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Sebagai contohnya adalah adanya bank sampah yang terdapat di setiap perkampungan. Tujuan adanya bank sampah adalah sebagai tempat penampungan sampah tidak berguna untuk diubah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Secara mudahnya, prosedur dalam bank sampah adalah masyarakat akan mengumpulkan sampah yang sudah dipisah seperti sampah organik dan sampah anorganik. Nantinya mereka akan menukarkan sampah tersebut dan mendapatkan apresiasi dari pihak bank sampah (tergantung kebijakan yang berlaku).
Setelah bank sampah menerima sampah dari masyarakat. Berikutnya pihak bank sampah akan melakukan pengelolaan sampah tersebut seperti kemasan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.
Saat ini keberadaan barang dari bahan bekas sudah banyak diminati. Bahkan pemerintah memberikan dukungan dengan membuat suatu expo atau event tertentu yang bisa digunakan masyarakat untuk memasarkan barang olahan limbah.
Terakhir ada prinsip pengelolaan limbah replace. Dimana replace adalah suatu tindakan untuk mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama atau lebih ramah lingkungan.
Sebagai contohnya adalah beralih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum. Lalu bisa juga mengganti Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.
Itulah penjelasan mengenai prinsip pengolahan limbah. Seperti yang dijelaskan di atas jika setiap prinsip pengolahan limbah selalu memiliki arti serta prinsip yang berbeda-beda. Saat ini gerakan prinsip pengelolaan limbah masih terus disuarakan agar keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi bisa lebih baik dan lebih sehat.
Setelah mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang ada. Berikutnya adalah penjelasan mengenai jenis-jenis limbah.
Jenis-jenis limbah akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah yang dilihat dari senyawanya, limbah yang dilihat dari wujudnya dan limbah yang dilihat dari sumbernya.
Lalu di setiap kelompok jenis limbah tersebut masih dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan yang ada di bawah ini.
Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Kelompok jenis limbah yang berikutnya adalah dilihat berdasarkan wujudnya. Kelompok limah ini masih dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Sama seperti kelompok limbah sebelumnya. Setiap jenis limbah yang dilihat berdasarkan wujudnya juga memiliki penjelasan, berikut adalah penjelasan tersebut.
Limbah padat merupakan limbah yang memiliki bentuk padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestic. Atau bisa juga diartikan sebagai limbah dalam bentuk padat yang berasal dari sisa-sisa dari aktivitas industri.
Contoh dari limbah padat adalah seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik dan kayu. Limbah padat juga masih bisa dikelompokkan menjadi enam bagian.
Enam bagian limbah padat tersebut adalah seperti sampah organik yang mudah membusuk atau garbage, sampah anorganik dan organik tidak membusuk atau rubbish, sampak abu atau ashes, sampai bangkai binatang atau dead animal, sampah sapuan atau street sweeping dan juga sampah industri atau industrial waste.
Limbah cair merupakan suatu limbah yang memiliki bentuk cair. Adanya limbah cair biasanya berasal dari sisa hasil buangan kegiatan domestic atau proses produksi.
Limbah cair tersebut bisa seperti air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan buangan hasil dari sisa produksi. Limbah cair ini bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok seperti limbah cair domestic atau wastewater.
Lalu ada juga limbah cair industri atau industrial wastewater, rembesan dan luapan atau infiltration and inflow serta air hujan atau stormwater.
Limbah gas merupakan suatu limbah yang menjadikan udara sebagai bentuk medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara juga akan semakin menurun.
Bahkan ketika limbah gas yang keberadaannya semakin banyak di udara akan bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat terganggu. Limbah gas tersebut biasanya bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik dan lainnya.
Contoh limbah gas adalah seperti Karbon Monoksida atau CO, Ammonia (NH3), Nitrogen Oksida (nox), Asam Klorida (HCI), Metan (CH4), Nitrogen Sulfida (NS), Sulfur Oksida (sox), Hidrogen Fluorida (HF), dan Klorin (Cl2).
Untuk Mengetahui Tampilan Kain
Kain dengan gramasi yang lebih rendah umumnya memiliki ketebalan yang lebih tipis dan memberikan sensasi tekstur yang lebih lembut. Di sisi lain, kain dengan gramasi yang lebih tinggi cenderung lebih kaku dan memiliki tekstur yang lebih terlihat atau menonjol.
Pengertian Gramasi Kain
Apa itu gramasi kain? Gramasi kain adalah satuan untuk mengukur berat kain per meter persegi. Gramasi kain sering disingkat sebagai “GSM”, yaitu singkatan dari “Gram per Square Meter”. GSM bertujuan untuk memberikan informasi tentang ketebalan dan kualitas kain, semakin tinggi GSM, maka kain tersebut akan semakin tebal dan lebih kuat.
Gramasi pada kain dapat dihitung dengan membagi berat kain dengan luas kain. Misalnya, jika berat kain seukuran 30 cm x 40 cm adalah 100 gram, maka GSM-nya adalah (100 gram) / (30 cm x 40 cm) = 100/1200 = 0,083 g/cm^2 = 83 g/m^2.
GSM merupakan satuan yang berguna untuk membandingkan kualitas dan ketebalan kain dalam satu jenis material atau antar jenis material yang berbeda.
Apakah Ada Alat Untuk Mengukur GSM Pada Kain?
Alat yang digunakan untuk mengukur GSM pada kain adalah air permeability tester atau GSM cutter. Alat ini bekerja dengan mengukur laju permeabilitas air melalui kain. Semakin rendah laju permeabilitas air, maka semakin tinggi GSM kain tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kain tersebut lebih tebal dan kuat.
Berikut adalah cara kerja air permeability tester:
Baca Juga: Cara Memilih Kain Berkualitas Tinggi
Fungsi gramasi pada kain adalah untuk mengukur berat kain per meter persegi dan memberikan informasi tentang ketebalan dan kualitas kain. Semakin tinggi gramasi kain (GSM), maka kain tersebut akan semakin tebal dan lebih kuat.
Gramasi kain berguna untuk membandingkan kualitas kain dalam satu jenis material atau antar jenis material yang berbeda. Misalnya, kain dengan gramasi tinggi lebih cocok digunakan untuk produk yang membutuhkan daya tahan dan ketahanan, seperti sprei, selimut, atau bahan pembuatan tas. Sedangkan kain dengan gramasi rendah lebih cocok untuk produk yang membutuhkan fleksibilitas dan kenyamanan, seperti baju, rok, atau handuk.
Gramasi juga membantu produsen dan pembeli dalam membuat keputusan tentang pembelian kain, menjamin bahwa kain yang dibeli memiliki kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan.
Prinsip Pengolahan Limbah
Setelah kita mengetahui pengertian dari limbah. Hal berikutnya yang akan kita pelajari bersama adalah tentang prinsip pengelolaan limbah tersebut. Ada empat jenis pribadi pengelolaan limbah.
Mulai dari reduce, reuse, recycle dan juga replace. Empat prinsip pengelolaan limbah tersebut biasanya juga dikenal dengan istilah 4R. Secara mudahnya adanya prinsip pengelolaan limbah ini adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai.
Setiap prinsip pengelolaan limbah selalu memiliki arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan lebih detail tentang prinsip pengelolaan limbah.
Prinsip pengelolaan limbah yang pertama adalah reduce. Pada dasarnya reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi penggunaan barang. Hal ini karena ketika kita sebagai manusia semakin banyak menggunakan material pada kehidupan.
Tentunya akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sebagai contoh dari adanya kegiatan reduce adalah mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja ramah lingkungan.
Saat ini di beberapa daerah Indonesia sudah sudah mendukung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantikannya dengan kantong belanja ramah lingkungan.
Jika program ini bisa berjalan dengan durasi waktu yang panjang serta tepat sasaran. Tentunya kondisi bumi juga akan lebih baik lagi.
Berikutnya adalah prinsip pengelolaan limbah reuse. Pada dasarnya reuse adalah suatu tindakan untuk menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Untuk memaksimalkan prinsip reuse ini kita bisa mulai menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik sekali pakai.
Sebagai contohnya adalah ketika kita memiliki botol minum dengan label segitiga. Sebaiknya kita tidak langsung membuang botol minum tersebut. Hal ini karena kita masih menggunakannya kembali, setidaknya dalam pemakaian tiga kali maksimalnya.
Dengan melakukan tindakan ini secara berkala. Tentunya sampah plastik yang dihasilkan oleh botol bekas minum tidak akan sebegitu banyak seperti waktu-waktu sebelumnya.
Selain itu kita juga bisa menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau totebag yang bisa digunakan berkali-kali. Tindakan ini akan membuat kita lebih meminimalisir penggunaan plastik.
Prinsip pengelolaan limbah yang berikutnya adalah recycle. Recycle adalah suatu tindakan untuk melakukan daur ulang barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Sebagai contohnya adalah adanya bank sampah yang terdapat di setiap perkampungan. Tujuan adanya bank sampah adalah sebagai tempat penampungan sampah tidak berguna untuk diubah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.
Secara mudahnya, prosedur dalam bank sampah adalah masyarakat akan mengumpulkan sampah yang sudah dipisah seperti sampah organik dan sampah anorganik. Nantinya mereka akan menukarkan sampah tersebut dan mendapatkan apresiasi dari pihak bank sampah (tergantung kebijakan yang berlaku).
Setelah bank sampah menerima sampah dari masyarakat. Berikutnya pihak bank sampah akan melakukan pengelolaan sampah tersebut seperti kemasan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.
Saat ini keberadaan barang dari bahan bekas sudah banyak diminati. Bahkan pemerintah memberikan dukungan dengan membuat suatu expo atau event tertentu yang bisa digunakan masyarakat untuk memasarkan barang olahan limbah.
Terakhir ada prinsip pengelolaan limbah replace. Dimana replace adalah suatu tindakan untuk mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama atau lebih ramah lingkungan.
Sebagai contohnya adalah beralih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum. Lalu bisa juga mengganti Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.
Itulah penjelasan mengenai prinsip pengolahan limbah. Seperti yang dijelaskan di atas jika setiap prinsip pengolahan limbah selalu memiliki arti serta prinsip yang berbeda-beda. Saat ini gerakan prinsip pengelolaan limbah masih terus disuarakan agar keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi bisa lebih baik dan lebih sehat.
Setelah mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang ada. Berikutnya adalah penjelasan mengenai jenis-jenis limbah.
Jenis-jenis limbah akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah yang dilihat dari senyawanya, limbah yang dilihat dari wujudnya dan limbah yang dilihat dari sumbernya.
Lalu di setiap kelompok jenis limbah tersebut masih dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan yang ada di bawah ini.
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Prinsip Pengolahan Limbah – Bicara tentang limbah, mungkin sampai saat ini di setiap negara juga sedang memiliki permasalahan yang sama. Limbah sendiri adalah sisa bahan hasil produksi dari pabrik maupun dari aktivitas manusia yang tidak memiliki manfaat.
Limbah juga dibagi menjadi beberapa jenis. Selain itu saat ini juga sudah ada beberapa prinsip pengelolaan limbah dengan baik dan benar.
Meski begitu tak bisa dipungkiri jika banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah secara sembarangan. Hal inilah yang menjadi permasalahan kita semua, bagaimana caranya kita bisa meminimalisir terjadinya pembuangan limbah secara sembarangan.
Sebab kegiatan pembuangan limbah sembarangan bisa memberikan dampak merugikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Masih banyak lagi hal yang bisa kita pelajari bersama terkait dengan limbah khususnya prinsip pengelolaan limbah. Dapatkan penjelasan lengkap semua yang berhubungan dengan limbah dalam ulasan yang disediakan dalam artikel ini.
Sebelum membahas lebih dalam tentang prinsip pengelolaan limbah. Akan lebih baik jika kita juga tahu pengertian dari limbah.
Limbah merupakan bahan sisa tak terpakai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik itu industri maupun domestic. Jika dilihat dari bahan utamanya, limbah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas.
Beberapa jenis limbah memiliki kemungkinan mengandung bahan beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar. Selain itu limbah juga bisa membahayakan manusia dan makhluk hidup lain jika tidak pandai dalam proses pengelolaannya. Perlu diketahui juga jika setiap jenis limbah memiliki cara tersendiri dalam proses pengelolaannya.
Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Jenis limbah yang pertama adalah didasarkan dari senyawa limbah tersebut. Dimana pada jenis limbah ini masih dibagi menjadi tiga kelompok lagi yaitu limbah organik, limbah anorganik dan juga limbah B3.
Setiap kelompok limbah tersebut memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang kelompok limbah yang dilihat berdasarkan senyawanya.
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup. Dimana nantinya limbah organik adalah jenis limbah yang memiliki sifat mudah diuraikan secara alami serta lebih mudah membusuk.
Disekitar kita ada banyak limbah organik seperti dedaunan yang jatuh ke tanah, sisa makanan, kulit sayur, kotoran manusia, kotoran hewan dan juga tulang hewan. Secara umum limbah organik berasal dari rumah tangga, hotel, restoran dan juga pertanian.
Berikutnya ada jenis limbah anorganik. Yang mana limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa aktivitas manusia. Selain itu limbah anorganik memiliki sifat susah mengalami penguraian secara alami maupun pembusukan secara alami. Karena hal inilah yang menjadikan limbah anorganik bisa membahayakan kehidupan manusia.
Contoh dari limbah anorganik adalah seperti sisa sabun cuci baju atau piring, kantong plastik, kaleng, kertas, kain. Botol minuman bekas dan masih banyak lainnya.
Lalu ada juga limbah B3 yang memiliki kepanjangan yaitu Bahan Bahaya dan Beracun. Dilihat dari segi namanya saja, keberadaan dari limbah B3 ini bisa memberikan ancaman yang membahayakan bagi lingkungan hidup bahkan hingga kesehatan manusia.
Hal ini tak lain karena di dalam limbah B3 terdapat senyawa yang sulit diuraikan serta memiliki racun. Beberapa senyawa yang biasanya ditemukan pada limbah B3 adalah seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Biasanya senyawa ini bisa ditemukan pada suatu zat kimia seperti sianida, pestisida, fenol, sulfide dan lainnya.