Contoh Tanaman Yang Berkembang Biak Secara Stolon

8 Contoh Tumbuhan Berkembang Biak Secara Geragih beserta Penjelasan dan Gambarnya — Kamu pasti masih ingat dengan materi cara tumbuhan berkembang biak. Terdapat dua cara tumbuhan berkembang biak yakni secara vegetatif dan generatif.

Di kesempatan ini, Mamikos punya ulasan perkembang biakan secara vegetatif yakni secara geragih.

Ada ulasan menarik mengenai apa saja contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih dan penjelasan dan gambarnya yang perlu kamu simak di sini.

Contoh Tumbuhan Berkembang Biak Secara Geragih

Di bagian ini sudah Mamikos rangkum apa saja yang menjadi contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih yang perlu kamu ketahui.

Biasanya tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih berasal dari jenis terna (tumbuhan/tanaman tidak berkayu yang tegak atau merambat). Tumbuhan jenis ini tidak begitu sulit untuk ditemukan di lingkungan sekitar tempat tinggal kamu pastinya.

Mari simak contoh-contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih sebagai berikut:

Stroberi (Fragaria sp)

Stroberi merupakan salah satu contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih yang akan Mamikos uraikan di sini. Mamikos yakin di antara kamu ada yang menggemari buah berwarna merah satu ini.

Buahnya memiliki rasa yang dominan asam, manis dan segar apabila dimakan. Tanaman stroberi pertama kali ditemukan pada abad 13 oleh bangsa Perancis di Eropa.

Mereka jugalah yang pertama kali mencangkok stroberi kayu dari hutan ke kebun untuk kemudian dibudidayakan. Dalam proses berkembang biaknya tersebut, tanaman stroberi diketahui membutuhkan iklim yang khusus agar tumbuh baik.

Hal ini akan memengaruhi pada buah yang dihasilkan, berbeda tempat berkembang biaknya maka akan berbeda pula bentuk dan rasa buahnya. Contohnya seperti stroberi Korea yang ukurannya jauh lebih besar dari stroberi yang ditanam di Indonesia.

Stroberi membutuhkan suhu yang rendah untuk dapat berkembang biak dengan baik. Karena suhu di Korea pada musim dingin saat stroberi ditanam lebih rendah daripada suhu di Indonesia, maka hasil buahnya pun jauh lebih besar dan manis.

Geragih atau batang tumbuhan yang lunak tersebut akan tumbuh mendatar di atas permukaan tanah. Ketika ada bagian dari batang tersebut yang menyentuh tanah, maka bagian tersebut akan menumbuhkan tunas yang berakar dan berdaun.

Meskipun masih terhubung pada induknya, tunas baru tadi kemudian akan tumbuh sendiri dan tidak bergantung lagi pada induknya.

Penjelasan dan Contoh Tumbuhan Berkembang Biak secara Geragih

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Seksual dan Penjelasannya

Sebelum masuk pada ulasan utama yakni mengenai contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih, mari simak dulu pengertian dari tanaman geragih itu sendiri pada uraian sebagai berikut.

Memahami Pengertian Tumbuhan Geragih

Geragih juga dikenal sebagai stolon, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai runner yang artinya pelari. Alasan mengapa dinamakan seperti itu disebabkan karena batangnya terlihat menjauhi tumbuhan induknya layaknya pelari yang berlari.

Geragih merupakan jenis perkembangbiakan vegetatif secara alami yang artinya, geragih adalah cara tumbuhan untuk berkembang biak tanpa melalui proses kawin (secara aseksual) yang terjadi tanpa adanya bantuan manusia.

Geragih muncul pada pangkal tanaman yang hendak berkembang biak. Geragih merupakan batang tumbuhan yang tumbuh secara horizontal (ke samping) di atas permukaan tanah.

Geragih terbentuk dari batang yang tipis, memanjang, dan memiliki simpul-simpul seperti buku-buku jari pada tangan manusia. Simpul-simpul geragih ini yang dikenal dengan nodus.

Pegagan atau Antanan (Centella asiatica)

Pegagan atau Antanan diyakini memiliki banyak sekali khasiat untuk kesehatan. Uji klinis herbal Antanan di India, merekomendasikan bahwa tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak.

Pegagan memiliki nama unik di setiap daerah di Indonesia, lo. Misalnya saja daun Kaki Kuda di Melayu, Antanan di Sunda/Jawa Barat, Pegaga di Aceh, Ampagaga di Batak, Gagan-gagan/Rendeng/Regedeg di Jawa, Taidah di Bali, Paiduh di Nusa Tenggara, Wisu-wisu, Kisu-kisu di Sulawesi, Sandanan di Irian, dan lain-lain.

Pegagan merah dikenal juga dengan nama antanan kebun atau antanan batu. Hal itu dikarenakan tanaman ini banyak ditemukan di daerah bebatuan yang kering dan terbuka. Sedangkan pegagan hijau lebih banyak dijumpai di daerah persawahan atau di sela-sela rumput.

Arbei (Rubus rosaefolius)

Contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih berikutnya adalah Arbei. Buah Arbei ini juga berkembang biak dengan cara geragih (stolon).

10 Ciri-Ciri Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif pada Tumbuhan

Pada ruas geragih yang menempel di tanah kemudian dapat bertunas dan berakar. Kemudian, tunas-tunas batang tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan induknya lagi.

Buah arbei ini salah satu jenis tanaman yang banyak dijumpai di daerah pegunungan di Indonesia. Rasa buah ini sangat mirip berry merah dengan rasa manis dan agak asam.

Buah arbei bisa dengan mudah dijumpai di daerah wisata yang hawanya dingin di daerah Jawa Barat, seperti di daerah Cibodas dan Tangkuban Perahu.

Semanggi (Marsilea L)

Semanggi jadi contoh tumbuhan berkembang biak secara geragih (vegetatif alami) berikutnya yang akan Mamikos bahas. Secara istilah, vegetatif alami merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan tanpa adanya bantuan dari manusia.

Semanggi merupakan tumbuhan air golongan hydrophyte, yang banyak tumbuh di daerah persawahan padi, kolam, danau, rawa, dan sungai dengan menjulurkan sebagian tubuh dari tanaman lalu menancapkan akarnya pada dasar perairan.

Cempaka Hutan Kasar

Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia ovalis merupakan bunga yang menjadi ciri khas Provinsi Sulawesi Barat. Bunga ini hanya tumbuh di Pulau Sulawesi dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi serta Maluku. Bunga ini berasal dari sebuah pohon yang tingginya sekitar 45 meter dengan batang berdiameter 2 meter. Batangnya berwarna coklat muda dan di bagian tertentu kulit pohonnya mengelupas.

Jika dilihat secara sekilas, bunga ini terlihat mirip seperti bunga kamboja. Apalagi bunganya juga memiliki warna kuning atau putih dengan jumlah kelopak yang ganjil. Cempaka hutan kasar termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji. Artinya, tumbuhan ini menghasilkan individu baru melalui bantuan manusia dengan cara menanamkan bijinya.

Kayu pohon ini memiliki kualitas yang bagus dan kerap digunakan sebagai bahan bangunan maupun bahan ukiran. Namun, pohon ini tidak bisa tumbuh di sembarang tempat karena tempat ideal untuk pertumbuhannya adalah hutan hujan.

Nah, Grameds itulah dia 20 tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi tumbuhan yang sejenis, maka kamu bisa membaca Buku Pintar Tumbuhan yang membahas tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan.

Buku ini dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif

(Sumber foto: www.pexels.com)

Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif menggunakan benang sari dan putik biasanya mempunyai bagian-bagian khusus yang menjadi ciri-cirinya, yaitu:

Adapun contoh-contoh tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bisa kamu lihat daftarnya di bawah ini:

Jagung adalah tumbuhan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki bunga yang kerap disebut berkelamin tunggal. Ini disebabkan karena jagung mempunyai bunga betina yang ada pada ketiak daun dan bunga jantan yang ada pada ujung batang.

Oleh karena itu, jagung berkembang biak dengan cara generatif melalui penyerbukan. Biasanya yang membantu proses penyerbukan ini di alam liar adalah angin. Saat angin bertiup, benang sari akan terbang dan hinggap di kepala putik tanaman jagung lainnya.

Kacang panjang termasuk tumbuhan dengan bunga sempurna yang terdiri atas tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan juga kepala putik. Oleh sebab itu, tanaman ini bisa berkembang biak secara generatif dengan bantuan serangga. Prosesnya terjadi ketika serangga hinggap di bunganya lalu secara tidak sengaja membawa benang sari dan menyebarkannya ke tanaman kacang panjang yang lainnya.

Siapa yang tidak tahu salak? Saat tiba musim berbuah, buahnya banyak dijual secara langsung atau diolah kembali menjadi makanan lain. Dalam sains, salak ternyata masuk ke dalam jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya oleh manusia.

Vanili merupakan tanaman penghasil bubuk vanili yang kerap diolah menjadi pengharum makanan. Nah, bubuknya ini didapatkan dari buah pohon vanili yang bentuknya polong. Nama vanili diambil dari sebuah daerah di Meksiko yang bernama Panili/Perneli.

Tumbuhan ini berkembang biak dengan cara generatif melalui bantuan serangga. Di Meksiko, serangga yang sering membantu prosesnya bernama Lebah Melipona. Kepala putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir bunganya sehingga penyerbukan tidak bisa terjadi secara alami dengan bantuan angin. Ditambah lagi, benang sarinya berada di posisi yang lebih tinggi dibanding kepala putiknya.

Mangga adalah nama buah dan pohon yang berasal dari perbatasan India dengan Burma. Tumbuhan ini telah menyebar ke wilayah Asia Tenggara sejak 1.500 tahun yang lalu dan sekarang sudah mempunyai banyak jenisnya.

Tanaman ini mempunyai bunga yang cenderung bertangkai pendek dan mengeluarkan bau yang harum. Warnanya kuning pucat dan di bagian tengah ada garis timbul sebanyak 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Sementara itu, bagian tepi mahkotanya berwarna putih yang berubah menjadi kemerahan saat akan layu.

Ketika tiba waktunya penyerbukan, kepala sari akan membuka untuk memberikan jalan kepada tepung sari melakukan penyerbukan pada kepala putik. Dengan demikian, mangga termasuk jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif.

Jambu biji adalah tumbuhan yang bisa berkembang biak secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi dengan cara menanam bijinya langsung oleh manusia. Dengan kata lain, jambu biji termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara antropogami atau melalui bantuan manusia.

Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang terancam punah di habitat aslinya, karena itu sekarang tanaman ini dilindungi keberadaannya. Ciri khas utamanya terletak pada lidah yang berwarna hitam dengan sedikit garis-garis hijau dan berbulu. Sementara itu, bagian Sepal (kelopak bunga) dan petal (mahkota bunga) mempunyai warna hijau muda.

Biasanya, anggrek hitam tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Anggrek hitam dapat berkembang biak secara generatif dengan biji dan juga secara vegetatif dengan memisahkan umbi semunya. Anggrek hitam biasanya tumbuh di pohon-pohon tua yang ada di daerah rawa atau pantai dan mekar mulai dari bulan Maret hingga Juni.

Eceng gondok adalah tanaman yang hidup di perairan terbuka. Dia akan mengapung saat berada di air yang dalam dan berakar ketika ada di air yang dangkal. Perkembangbiakannya terjadi secara generatif maupun vegetatif.

Perkembangbiakan generatif terjadi pada bagian bunga eceng gondok yang berwarna mahkota lembayung muda. Bunganya berjenis majemuk karena terdiri dari 6 sampai 35 kuntum dengan putik tunggal.

Kembang sepatu adalah salah satu jenis tanaman hias yang kerap ditanam di kebun-kebun oleh masyarakat Indonesia. Bunganya berdiameter 6 cm sampai 20 cm dengan bentuk yang mirip seperti terompet. Bagian putiknya menjulur ke luar dari dasar bunga sehingga dapat berkembang biak secara generatif. Prosesnya terjadi dengan bantuan serangga yang hinggap ke bunga ini atau dengan bantuan angin.

Salah satu kelebihan kembang sepatu adalah tahan terhadap cuaca yang sangat panas, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia. Biasanya, tanaman ini bisa tumbuh dengan ketinggian antara 2 sampai 5 meter.

Selain kembang sepatu, masih ada banyak tanaman hias lain yang bisa ditanam di sekitar rumah dengan perawatan yang cukup mudah. Jika kamu tertarik dengan tanaman hias, kamu bisa membaca buku Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki yang membahas tentang 16 jenis tanaman hias beken lengkap dengan syarat hidup, cara pemeliharaan, serta tips menumbuhkan bunganya.

“Apa yang paling dia senangi?”

“Biji bunga matahari”

Ya, buat generasi 90-an lagu tersebut sangat akrab di telinga dan mungkin ada yang mengenal bunga matahari dari liriknya. Nah, seperti yang disebutkan dalam lirik lagu kartun Hamtaro, bunga matahari mempunyai biji. Biji tersebut dihasilkan dari perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan alami dengan bantuan serangga dan juga penyerbukan buatan dengan bantuan manusia.

Ciri-ciri tanaman ini sudah siap melakukan penyerbukan adalah ketika kelopak bunganya muncul, kemudian bunganya memiliki nektar, serbuk sari, serta stigma. Kupu-kupu dan lebah merupakan dua jenis serangga yang paling sering membantu penyerbukan pada tanaman ini. Sementara itu, manusia biasanya menyebarkan serbuk sari menggunakan brush atau menggosokan dua kuntum bunga agar terjadi pertukaran serbuk sari.

Aster merupakan bunga yang tangguh karena bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan serta musim. Oleh sebab itu, bunga ini sangat mudah ditanam, bahkan oleh orang yang tidak punya pengalaman sama sekali. Perkembangbiakannya dilakukan secara generatif melalui biji. Biasanya, manusia membeli biji di toko-toko pertanian maupun bibit bunga untuk kemudian ditanam di sekitar rumah atau kebun.

Dandelion termasuk tanaman yang sering kita temui di kebun-kebun dekat rumah. Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 40 cm, daunnya berwarna hijau dengan tepi yang bergerigi tajam. Bunga dandelion memiliki tangkai yang kecil dengan warna kuning atau orange. Pada dasarnya bunga ini terbentuk dari kumpulan bunga-bunga kecil lain yang disebut ray floret.

Nah, proses penyerbukan terjadi pada ray floret ini secara alami melalui bantuan serangga. Setelah penyerbukan terjadi, ray floret ini akan berubah menjadi biji yang mengandung semacam sayap. Biji-biji ini kemudian berkumpul menjadi satu. Saat tertiup angin, bijinya akan berhamburan dan terbang satu-persatu karena mempunyai “sayap”. Jika biji ini jatuh di tempat yang tepat, maka akan tumbuh tanaman dandelion baru.

Kelapa juga termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Tepatnya dengan cara perkawinan atau pembuahan menggunakan bijinya. FYI, buah kelapa yang kamu kenal sebenarnya adalah biji kelapa. Ketika usianya sudah tua, buah kelapa akan memiliki kecambah, daun, akar, dan juga batang yang baru. Inilah yang kita kenal dengan nama tunas kelapa. Jika begitu, apakah kelapa mempunyai bunga?

Yup, bunga kelapa warnanya kuning dengan bentuk yang bergerigi dan jumlahnya ada banyak. Nah, bunga ini termasuk bunga tidak lengkap karena hanya memiliki satu bagian bunga, bisa benang sari atau putik.

Penyerbukan pada padi terjadi secara alami dengan bantuan dari angin atau disebut anemogami. Prosesnya terjadi ketika tanaman padi sudah menghasilkan serbuk biji kecil. Serbuk-serbuk ini sangat mudah terbawa oleh angin. Saat terbawa oleh angin, serbuk biji tersebut akan hinggap di tanaman lain kemudian bertemu dengan kepala sari dan kepala putik. Dengan begitu terjadilah penyerbukan.

Kopi adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Secara umum ada dua cara untuk membudidayakan tanaman ini, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menyemaikan biji atau benih-benih kopi, sementara itu cara vegetatif bisa melalui cangkok, stek, okulasi, maupun kultur jaringan.

Alpukat mempunyai banyak nama di Indonesia. Di Jawa Barat, dikenal dengan nama alpuket, lalu di Jawa Timur namanya adalah alpokat, sedangkan di Medan disebut boah pokat atau jamboo pokat. Terlepas dari jenis-jenis namanya, alpukat adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Pertama kali masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-18 dan sekarang sudah banyak ditanam di kebun-kebun.

Perkembangbiakan alpukat bisa dengan cara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan menggunakan biji, sedangkan vegetatif menggunakan enten atau okulasi. Akan tetapi, perkembangbiakan generatif kurang populer di masyarakat karena tanamannya butuh waktu lama untuk berbuah, yaitu sekitar 6 hingga 8 tahun.

Pohon sagu merupakan tanaman yang dijadikan sebagai salah satu makanan utama masyarakat Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur. Tanaman ini kerap tumbuh di daerah rawa-rawa air tawar, lahan gambut, dekat aliran sungai, maupun sumber air yang ada di kawasan hutan rawa. Pohon sagu bisa dikembangbiakan dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menanam bijinya langsung di tempat yang diinginkan.

Bunga bangkai kerap disamakan dengan bunga Rafflesia arnoldi, padahal keduanya merupakan jenis yang berbeda. Akan tetapi, karena keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk dan berukuran besar, masyarakat sering menganggapnya sama. Bunga bangkai sendiri berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

Menariknya, keduanya terjadi dalam fase yang berbeda. Fase vegetatif terjadi ketika tanaman ini mempunyai batang tunggal serta daun di atas umbinya–mirip seperti pohon pepaya. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan fase vegetatif berlangsung antara 2 hingga 3 tahun. Ketika fase ini terjadi, buahnya akan berwarna merah dan bijinya tumbuh di bagian bekas pangkal bunga. Sementara itu, fase generatif terjadi saat bunga bangkainya mulai mekar. Sebagai informasi, bunga ini mempunyai 3 bagian, yaitu bunga betina, bunga jantan, dan juga appediks.

Kelapa sawit adalah tumbuhan yang digunakan untuk membuat minyak goreng. Tanaman yang berasal dari Afrika ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa, hingga Sulawesi. Sawit biasanya tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian sekitar 0 sampai 500 meter dari permukaan laut. Tumbuhan ini memerlukan iklim dengan curah hujan yang stabil sehingga cocok ditanam di wilayah Indonesia.

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Biasanya, buah sawit akan matang pada kondisi tertentu dan embrionya akan berkecambah untuk menghasilkan tunas (plumula) serta bakal akar (radikula).